Selasa, 08 Juni 2010

Indonesia Diserang Koalisi Hacker Malaysia-China

7 komentar
Indonesia Diserang Koalisi Hacker Malaysia-China
Fajar Widiantoro - detikinet


ss (inet)

Jakarta - Koalisi dedemit maya Malaysia dan China kini membalas dendam kepada Indonesia. Salah satu situs pemerintah kini menjadi korban deface. Apa isi pesannya?

Berdasar pantauan detikINET, Senin (7/6/2010) sekitar pukul 10 malam, pada situs yang beralamat di lampungtengah.go.id tersebut telah berkibar bendera Malaysia dan China, diiringi sebuah lagu dari kelompok musik ERA.

Berikut ini adalah pesan yang dikeluarkan oleh dedemit maya yang menyebut diri mereka China/Malaysia Hacker Union.

-->We already very patient to indonesia hacker
-->Do you remember? May 28?.
-->Indonesia's military invasion of Malaysia News!
-->Today we fought back to lead a coalition operation!
-->BY: China / Malaysia Hacker Union
-->China and Malaysia, we will give network security!!!
-->And please dont ever try to hack malaysia/china website again!!!
We will continue to revenge!

Dilihat dari isi pesannya, sepertinya mereka bertujuan membalas dendam akibat perlakuan para dedemit maya Indonesia, yang menyerang situs Malaysia pada 28 Mei lalu. Mereka mengancam akan melakukan hal yang sama jika para dedemit maya Indonesia masih berulah. ( fw / ash )

Dapatkan berita daerah, gossip & olahraga diHandphone Nokia dengan mengaktifkan layanan Nokia Life Tools

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Senin, 07 Juni 2010

jawaban tentang tugas algoritma yang baru

0 komentar
Tugas ALGORITMA Semester 2 _____________________________________________________________________________________
Nama : Meidhy Eko Fitrianto
Nim : 0957201026
Jurusan : Sistem Informasi/S1
Mata Kuliah : ALGORITMA
Dosen : Agus Sumaryanto.S.Kom
Latihan
Perhatikan Array dibawah ini :
45 12 -1 0 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Soal :
Tuliskanlah langkah proses pengurutan dengan metode Algoritma :
a). Bubble Sort Descending
b). Minimum Sort Descending
c). Insertion Sort Descending
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….




a) Bubble Sort Descending


Langkah 1
K=N=10 17 3
K=9 17 14 3
K=8 17 -2 14 3
K=7 17 5 -2 14 3
K=6 17 4 5 -2 14 3
K=5 17 0 4 5 -2 14 3
K=4 17 -1 0 4 5 -2 14 3
K=3 17 12 -1 0 4 5 -2 14 3
K=2 45 17 12 -1 0 4 5 -2 14 3

Langkah 2
K=N=10 14 3
3K=9 14 -2 3
K=8 14 5 -2 3
K=7 14 4 5 -2 3
K=6 14 0 4 5 -2 3
K=5 14 -1 0 4 5 -2 3
K=4 14 12 -1 0 4 5 -2 3
K=3 45 17 14 12 -1 0 4 5 -2 3

Langkah 3
K=N=10 3 -2
K=9 5 3 -2
K=8 5 4 3 -2
K=7 5 0 4 3 -2
K=6 5 -1 0 4 3 -2
K=5 12 5 -1 0 4 3 -2
K=4 45 17 14 12 5 -1 0 4 3 -2




Langkah 4
K=N=10 3 -2
K=9 4 3 -2
K=8 4 0 3 -2
K=7 4 -1 0 3 -2
K=6 5 4 -1 0 3 -2
K=5 45 17 14 12 5 4 -1 0 3 -2

Langkah 5
K=N=10 3 -2
K=9 3 0 -2
K=8 3 -1 0 -2
K=7 4 3 -1 0 -2
K=6 45 17 14 12 5 4 3 -1 0 -2

Langkah 6
K=N=10 0 -2
K=9 0 -1 -2
K=8 3 0 -1 -2
K=7 45 17 14 12 5 4 3 0 -1 -2

Langkah 7
K=N=10 -1 -2
K=9 0 -1 -2
K=8 45 17 14 12 5 4 3 0 -1 -2

Langkah 8
K=N=10 -1 -2
K=9 45 17 14 12 5 4 3 0 -1 -2

Langkah 9
K=N=10 45 17 14 12 5 4 3 0 -1 -2




B) Minimum Sort Ascending

45 12 -1 0 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Langkah 1:
-2 12 -1 0 4 5 45 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 2:
-2 -1 12 0 4 5 45 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 3:
-2 -1 0 12 4 5 45 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 4:
-2 -1 0 3 4 5 45 14 17 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 5:
-2 -1 0 3 4 5 45 14 17 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 6:
-2 -1 0 3 4 5 45 14 17 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 7:
-2 -1 0 3 4 5 12 14 17 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 8:
-2 -1 0 3 4 5 12 14 17 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 9:
-2 -1 0 3 4 5 12 14 17 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10





c) Insertion Sort Descending

45 12 -1 0 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Langkah 1:
45 12 -1 0 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 2:
45 12 -1 0 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 3:
45 12 -1 0 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 4:
45 12 0 -1 4 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 5:
45 12 4 0 -1 5 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 6:
45 12 5 4 0 -1 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 7:
45 12 5 4 0 -1 -2 14 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 8:
45 14 12 5 4 0 -1 -2 17 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 9:
45 17 14 12 5 4 0 -1 -2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah 10:
45 17 14 12 5 4 3 0 -1 -2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sabtu, 05 Juni 2010

jawaban tentang UTS jaringan komputer pagi..menurut meidhy

0 komentar
1). Perbedaan router dan switch
Router dan switch biasanya digunakan di jaringan local area Ethernet. Bagaimanapun, kedua device jaringan tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Baik penggunaan Router atau switch atau keduanya bergantung pada kapasitas jaringan dan jumlah traffic dalam proses di jaringan yang dibutuhkan.
Router jaringan memiliki fungsi di layer 3 dari model lapisan OSI (Open Systems Interconnection), atau yang dikenal dengan nama Network Layer. Router merupakan device yang memiliki inteligensi untuk mengirim paket data ke alamat IP (Internet Protocol) yang spesifik. Sedangkan switch melakukan fungsinya di layer 2 atau di Data Layer. switch akan menguji data dan menentukan alamat MAC (Media Access Control) yang dituju.
Router dan switch sama-sama menggunakan protocol Ethernet untuk mengirim dan menerima data. Beberapa Router dan switch menggunakan Fast Ethernet, yang beroperasi dengan kecepatan 10 atau 100Mbps (Megabit per second). Terdapat Router gigabit, sedangkan swith memiliki kecepatan hingga 1,000Mbps. Router memiliki fitur keamanan seperti firewall built-in dan kemampuan filtering alamat IP. Sedangkan untuk switch memiliki fitur hasil perpaduan yang dimiliki bridge dan hub. Seperti bridge, sebuah switch akan mengirim data ke alamat fisik MAC. switch juga seperti hub, yang memiliki banyak port untuk koneksi computer ke jaringan.
Router dan switch hadir dalam versi wireless dan wired. Kebanyakan wireless Router juga dapat digunakan untuk setup jaringan berkabel (wired). Beberapa model switch yang baru bahkan juga mampu menjalankan fungsi di Network Layer atau layer 3 dari model OSI, yang biasa dinamakan layer 3 atau IP switch.
Kebanyakan jaringan LAN (Local Area Networks) membutuhkan Router dan multi access point. Sejak Router dapat digunakan juga sebagai switch, maka jika harus menambah switch lagi, dirasa kurang perlu untuk kebanyakan jaringan rumah. switch hanya diperlukan jika trafik jaringan mulai melambat. Selain itu, IP switch biasanya mahal dan tidak memiliki aplikasi di jaringan small home. Untuk jaringan LAN kecil, gigabit Router menawarkan kecepatan tinggi dengan harga yang lebih murah dibandingkan switch.
Router jaringan mampu untuk mengkoneksikan jaringan yang berbeda. Untuk penggunaan versi home, Router sering digunakan untuk koneksi LAN ke Internet, dan share koneksi broadband Internet dengan computer lain. Sementara switch tidak mampu melakukan hal tersebut. switch memiliki 16 port atau lebih untuk koneksi multi computer dalam sebuah jaringan LAN. Kinerja switch juga lebih cepat daripada Router.
Perbedaan yang mendasar dari manageable switch, switch dan hub adalah secara sederhana hub adalah jaringan penghubung pada jaringan bertopologi star, hub ang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini computer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port terhubung ke computer server, bisa saja hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain. Ini terjadi terutama pada jaringan yang cukup besar. Sedangkan Manageable switch ialah Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, pengaturan access user dengan access list, membuat keamanan network lebih terjamin, bisa melakukan pengaturan network yang ada, mudah dalam monitoring trafick dan maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch. Lalu dengan switch ialah suatu perangkat yang di gunakan di layer data-link. Sama hal nya dengan hub, switch menghubungkan banyak hosts ke network. Namun tidak seperti hub, sebuah switch bisa langsung meneruskan pesan ke tempat yang dituju tanpa membroadcast pesan tersebut ke semua host. Ketika suatu host mengirim pesan ke host lain dalam jangkauan switch, switch tersebut menerima dan menerjemahkan frame dari pesan tersebut untuk membaca MAC address nya. Dalam melakukan pekerjaannya switch biasanya membuat sebuah tabel yang biasa disebut tabel MAC address. Tabel tersebut berisi daftar port-port yang aktif dan MAC address dari host – host yg terhubung dengan switch tersebut. Ketika pesan dikirimkan antar host, switch mengecek apakah alamat tujuan dari pesan tersebut ada di dalam tabelnya atau tidak. Jika ada, switch akan membuat koneksi sementara antara port pengirim dan penerima. Kemudian suatu jaringan khusus akan terbentuk sehingga kedua host tersebut bisa berkomunikasi. Host-host lain yang terhubung dengan switch tersebut tidak akan mendapakan share bandwith dari jaringan tersebut dan mereka tidak akan menerima kiriman yang memang tidak di tujukan kepada mereka.

2. Technologi yang digunakan di warnet
Yang saya ketahui tentang warnet biasanya tehknologi yang biasanya digunakan di warnet menggunakan jaringan LAN ( local area network). Yang merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung yang berukuran kecil, sedang, sampai beberapa kilometer, kadang warnet menggunakan topologi BUS tapi tidak sedikit juga ada yang menggunakan topologi star. Di warnet biasanya aliran kerja yang berjalan menggunakan database dari aplikasi billing server dan klient dekspro 2007, dimana aplikasi tersebut menggunakan bahasa pemprograman visual basic dan menggunakan database Microsoft access. Jadi lama atau durasi user yang digunakan oleh user dan biaya yang dikenakan ke user sudah diatur oleh operator warnet menggunakan aplikasi billing tersebut. Warnet juga banyak yang menggunakan microwave (wireless) pada frekuensi 2,4 GHz. Frekuensi 2,4 GHz ini bersama frekuensi 5,8 GHz dan 24 GHz sebenarnya termasuk dalam band ISM untuk keperluan instrumentasi, ilmiah, dan kesehatan. Meskipun penggunaan frekuensi ISM ini untuk keperluan komersial masih menjadi perdebatan, kalangan warnet maupun sektor usaha lainnya lebih menyukai jenis akses nirkabel ini. Selain harga perangkatnya semakin murah, mereka merasa mandiri dan terbebas sama sekali dari operator telekomunikasi untuk membangun jaringan broadband. Tetapi, konsekuensinya bisa diduga, frekuensi 2,4 GHz menjadi crowded atau penuh sesak dan saling berinterferensi, sehingga koneksi yang diterimapun menjadi kurang optimal. Intinya ialah disini saya hanya menjabarkan tekhnologi warnet yang saya tahu, sebenarnya masih banyak lagi tekhnologi yang dignakan di warnet.